Posts

Benarkah Agama Terakhir Adalah Agama Paling Sempurna?

Image
Dari teman-teman yang membaca artikel ini pasti pernah mendengar pernyataan yang mengatakan bahwa Agama yang paling terakhir adalah Agama yang paling sempurna dan Agama yang paling awal terbentuk masih belum sempurna dan perlu disempurnakan lagi oleh Agama yang paling terakhir, ya kan?  Secara tidak langsung pernyataan tersebut mengatakan bahwa Agama yang paling tua yaitu Agama Hindu adalah agama yang sudah kuno dan perlu diperbaharui lagi. Jika dicerna lagi, penyataan seperti itu mengibaratkan agama sebagai sebuah barang/product yang perlu penyempurnaan dari waktu ke waktu. Agama itu tidak dibuat tapi ditemukan oleh orang-orang suci terdahulu. Sebagai gambaran (jika memang mengibaratkan Agama itu sebuah barang atau product) : Jika mengibaratkan Agama adalah sebuah product, kita lihat lagi jenis dan merk dari product itu. Mobil Mercedes yang buatan lama sekalipun kualitasnya masih lebih baik dibandingkan dengan mobil buatan local (yang tahun pembuatannya lebih muda). Tapi sa

Apakah Agama Hindu Penyembah Berhala (Patung, Pohon)?

Image
On Swastiastu, Dewasa ini kita sering mendengar penilaian tentang Agama Hindu, baik itu yang bagus ataupun yang buruk sekalipun. Pada artikel ini saya akan coba mebahas dan menanggapi tentang anggapan orang-orang yang mengatakan hal-hal buruk tentang Agama Hindu. Hal buruk yang saya maksud adalah adanya anggapan bahwa Agama Hindu adalah agama musrik atau agama penyembah berhala seperti menyebah patung dan pohon. Disamping itu ada anggapan lain bahwa Agama Hindu adalah agama yang bersekutu dengan setan. Anggapan ini muncul karna adanya bermacam-macam ritual yang dilakukan oleh umat Hindu khususnya dibali, sehingga membuat mereka yang tidak paham konsep Agama Hindu mulai berpendapat dengan sendirinya. Baca juga : Apakah Hindu Menganut Sistem Kasta? Untuk meluruskan hal itu, saya akan bahas beberapa point yang akan menyanggah anggapan bahwa Agama Hindu adalah agama penyembah berhala, antara lain : Konsep Tri Hita Karana Tri Hita Karana adalah konsep yang ada dalam Agama

Kenapa Sapi di Anggap Suci Dalam Hindu? Simak Ulasan Berikut Ini

Image
Om Swastiastu, Pada postingan kali ini saya akan merangkum beberapa hal tentang Sapi dalam Hindu. Dapat kita ketahui bahwa Sapi dianggap suci oleh Agama Hindu. Banyak faktor yang membuat Agama Hindu menganggap Sapi itu suci, selain dari apa yang dilakukan sapi untuk membantu masyarakat, sapi juga banyak diangungkan di kita suci Weda. Keagungan Sapi Jika kita mau sedikit saja meluangkan waktu membaca buku-buku yang mengulas tentang ini tentu pembantaian sapi tidak akan terjadi lagi. kita akan membahas sloka dalam Weda yang melindungi dan mengagungkan sapi Dalam kitab Reg Weda   Dalam kita Reg Weda dari awal sampai akhir memuat sloka-sloka yang mengajarkan kita agar tidak menyakiti sapi dan mengagungkan sapi : Are te goghnamuta purusaghanam Artinya : Hendaklah senjatamu bukan untuk membunuh sapi dan manusia. Gaurme mata vrsabhah pita me divah sarva jagati me pratistha Artinya : Sapi adalah ibu kita,sapi jantan adalah ayah kita. Kedua mahluk ini adalah pemberi kebahagia

(Uddhava Gita) Mengapa Krisna Tak Membantu Pandawa Saat Bermain Dadu?

Image
Om swastiastu, Mungkin dari kita ada yang bertanya-tanya seorang Sri Krishna tidak menolong para Pandava ketika mereka bermain dadu dengan Duryodhana & Shakuni? Kenapa Pandawa tidak diberi kemenangan? Inilah penjelasan yang luar biasa dari -Nya : Sejak masa kanak-kanaknya, Uddhava selalu bersama Sri Krishna, Mengemudikan kereta untuk- Nya dan melayani-Nya dalam berbagai macam cara. Ia tidak pernah menginginkan ataupun meminta karunia apapun dari Sri Krishna. Ketika Sri Krishna telah berada pada akhir dari saat-saat penyelesaian dalam masa kemunculan-Nya, Ia memanggil Uddhava dan berkata, “Uddhava yang baik, dalam masa kemunculan-Ku ini, banyak orang yang telah meminta dan mendapat karunia dari-Ku; tapi kamu tidak pernah memohon apapun pada-Ku. Kenapa kamu tidak meminta sesuatu sekarang? Aku akan mengabulkannya. Biarkan Aku menyelesaikan kemunculan ini dengan rasa puas karena telah melakukan sesuatu yang baik buat kamu juga.” Meskipun Uddhava tidak pernah memohon apapun

Sejarah Panjang Perjalanan Dang Hyang Nirartha Dari Pulau Jawa Sampai Kebali

Image
Om Swastiastu, Tersebutlah seorang keturunan Brahmana (Brahmana wangsa) bernama Nirartha adik dari Dang Hyang Angsoka, putra dari dang Hyang Asmaranatha. Ketika Sang Nirartha sedang muda jejaka beliau mengambil istri, di Daha, putri dari Dang Hyang Panawaran yaitu golongan keturunan Bregu di geria Mas Daha bernama Ida Istri Mas. Setelah bersuami istri, Sang Nirartha dilantik (didiksa) oleh Dang Hyang Panawaran menjadi pendeta (Brahmana Janma) diberi gelar Dang Hyang Nirartha. Dari perkawinan ini Dang Hyang Nirartha mendapat dua orang putra-putri, yang sulung putri diberi nama Ida Ayu Swabhawa alias Hyangning Salaga (yang berarti dewanya kuncup bunga melur) sebagai nama sanjungan karena cantik jelita rupa dan perawakannya serta pula ahli tentang ajaran batin. Adiknya seorang putra diberi nama Ida Kulwan (artinya kawuh atau barat) dan diberi nama sanjungan Wiraga Sandhi yang berarti kuntum bunga gambir, karena tampan dan gagah perawakannya.

Mitos dan Asal Usul Ulat Lulut

Image
Om Swastiasu, Ulat lulut merupakan sebangsa binatang kecil-kecil seperti ulat. Di masyarakat bali biasanya sudah mengenal mengenai ulat lulut berada disuatu pekarangan rumah, ulat lulut ini berbentuk kecil-kecil jalannya berentetan seperti sebuah kalung dan memiliki warna yang berbeda-beda, ada yang berwarna putih, ada yang berwarna kuning keemasan, dan ada yang berwarna tembaga. Ulat lulut ini muncul merupakan suatu pertanda sebagai bahasa isyarat dari alam terhadap salah satu keluarga di tempat ulat lulut itu mencul. Oleh karena itulah kita umat hindu menyebutnya dengan nama lulut, dan langsung menjadi kepercayaan umah hindu khususnya di bali, mungkin juga di tempat lainnya bila di dalam pekarangannya muncul lulut. Cerita Mitos adanya Ulat lulut Ada dua orang penghuni dewata loka, yaitu I Gudug Pasu , dan I Bawi Serenggi , pada suatu ketika mereka mendengar berita bahwa ada seorang Dewi penghuni Surga Loka yang bernama Bhatari Sri, beliau merupakan satu-satunya dewi yang

Menelaah Isi Dari Ramalan-Ramalan Jayabaya Tentang Indonesia Kedepannya (Noto Negoro dan 7 Satrio Piningit)

Image
Di Indonesia pada zaman dahulu pernah berdiri beberapa kerajaan besar yang disegani kerajaan-kerajaan tentangga. Dari beberapa kerajaan tersebut, setelah hancur, masih tetap meninggalkan beberapa hal, yaitu prasasti, candi-candi, ataupun sisa-sisa bangunan kerajaan lainnya. Namun penginggalan yang menarik bagi sebagian orang adalah ramalan kerajaan-kerajaan tersebut tentang pemimpin indonesia kedepan dan bagaimana Indonesia kedepannya. Pada tulisan kali ini saya ingin membagi pengetahuan yang pernah saya baca dan dengar tentang ramalan-ramalan yang datang dari dua kerajaan besar yaitu Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Kediri  Kerajaan Majapahit Pada saat Kerajaan Majapahit hancur, dan Raja Brawijaya masuk Islam, Sabda Palon Nayo Genggong yang memegang teguh ajaran Budi nya tidak terima dengan hal itu (Kehancuran Mahapahit dan Raja Brawijaya memeluk Islam), kemudian Sabda Palon Nayo Genggong bersabda akan kembali 500 Tahun lagi untuk menegakkan ajaran Siwa-Budha (Ajaran Bud