"NANGLUK MERANA" Tilem Pada Sasih Ke-VI
Om Swastiastu,
Bali adalah sebuah daerah dimana kita sering menemui kata Kala/Betara Kala. Jika kita telaah lagi berarti kala adalah waktu, waktu yg mendatangkan bencana, sehingga ada yang disebut dengan istilah NANGLUK MERANA bencana yang dibendung dengan upakara mendekatkan diri dg sang maha pencipta.
Nanggluk Merana jika di jabarkan secara harfiah, maka :
1. Naluk berarti Nangluk = tanggul atau bendung,
2. Merana berarti Bencana. Jadi secara keseluruhan nangluk merana artinya menunda atau membendung bencana. Yang disebabkan oleh RTA peredaran tata Surya yang secara alamiah yang tidak kita bisa hindari. Karena merupakan siklus tata surya, karena bumi mengelilingi Matahari sesungguhnya ada tiga pergerakan bumi dalam tata surya yaitu
Kembali pada point 2 :
Ketika bumi berputar mengelilingi matahari sambil berputar pada porosnya lantaran lintasan sudut tata surya maka ada lintasan.
Bertalian dengan sasih ke VI inilah matahari berada dibelahan bumi selatan sehingga bumi mengalami terik matahari sehingga tekanan udara dibelahan selatan menjadi renggang sehingga angin sangat kencang berhembus keselatan sehingga angis sangat hebat keselatan sehingga di sebut angin barat, dibali disebut angin BARET.
Karena rotasi bumi seolah olah angin datang dari barat padahal sesungguhnya berasal dari belahan bumi utara karena perbedaan kepadatan udara. Sehingga banyaklah bermunculan bencana dibelahan bumi selatan mulai yang paling terasa adalah yang berada di katulistiwa. Nah bencana inilah yang disebutkan MERANA. dimana dimulai dari :
Bali adalah sebuah daerah dimana kita sering menemui kata Kala/Betara Kala. Jika kita telaah lagi berarti kala adalah waktu, waktu yg mendatangkan bencana, sehingga ada yang disebut dengan istilah NANGLUK MERANA bencana yang dibendung dengan upakara mendekatkan diri dg sang maha pencipta.
Nanggluk Merana jika di jabarkan secara harfiah, maka :
1. Naluk berarti Nangluk = tanggul atau bendung,
2. Merana berarti Bencana. Jadi secara keseluruhan nangluk merana artinya menunda atau membendung bencana. Yang disebabkan oleh RTA peredaran tata Surya yang secara alamiah yang tidak kita bisa hindari. Karena merupakan siklus tata surya, karena bumi mengelilingi Matahari sesungguhnya ada tiga pergerakan bumi dalam tata surya yaitu
- Bumi pada porosnya berputar sendiri, sehingga ada siang dan malam.
- Sambil berputar pada porosnya bumi juga mengelilingi matahari. Sehingga ada musim hujan dan kemarau bagi kita di khatulistiwa, sedangkan bagi mereka yang jauh dari karulistiwa akan kena 4 musim.
- Pergerakan.bumi yang je tiga adalah sambil berputar pada porosnya, mengelilingi matahari juga bumi diseret oleh gaya tari matahari mendekati matahari sehingga semakin kesini bumi akan semakin panas contohnya Es Glatzier semakin mencair akhirnya suatu saat bumi akan tenggelam kembali sehingga ini yang disebutkan dengan PRELAYA.
Kembali pada point 2 :
Ketika bumi berputar mengelilingi matahari sambil berputar pada porosnya lantaran lintasan sudut tata surya maka ada lintasan.
- LINTASAN INDRAYANA pada bulan Maret puncaknya 21 Maret.
- LINTASAN UTARAYANA. mulai bulan maret nyepi, matahari menuju ke utara puncaknya 23 juni matahari ada di utara, selanjutnya menuju ke khatulistiwa kembali Indrayana dan.terus keselatan.
- DAKSINAYANA matahari berada pada lintasan selatan mulai musim penghujan puncaknya pada tgl 21 desember. Selanjutnya kembali ke Indrayana.
Bertalian dengan sasih ke VI inilah matahari berada dibelahan bumi selatan sehingga bumi mengalami terik matahari sehingga tekanan udara dibelahan selatan menjadi renggang sehingga angin sangat kencang berhembus keselatan sehingga angis sangat hebat keselatan sehingga di sebut angin barat, dibali disebut angin BARET.
Karena rotasi bumi seolah olah angin datang dari barat padahal sesungguhnya berasal dari belahan bumi utara karena perbedaan kepadatan udara. Sehingga banyaklah bermunculan bencana dibelahan bumi selatan mulai yang paling terasa adalah yang berada di katulistiwa. Nah bencana inilah yang disebutkan MERANA. dimana dimulai dari :
- Bencana tumbuh tumbuhan dan bencana alam seperti Banjir, tanah longsor, gempa bumi angin ribut dsb sampai dengan sasihnke.VI. sehingga ada upacara Manggluk merana.
- Bencana berikutnya yang mengalami gangguan adalah Manusia yang mengalami gangguan temperamental, anargis Bomber, politik kacau balau, peteng dedet atau sering disebut PETENG PITU, sehingga solusinya adalah SIWARATRI pada purwaning tilem ke pitu yaitu ngastawa ring Hyang siwa agar perbuatan Dosa kita selanjutnya tidak terlanjur berlumuran dosa.
- Bencana berikutnya sasarannya adalah binatang yang berkaki empat, sehingga binatang pada binal meraung raung karena dunia ini sudah dianggap kotor penuh bencana makanya ada istilah seperti cicing KESANGA. Matahari sudah mulai dibkatulistiwa Indrayana, dg upacara TAUR KE IX. Isakawarsa satu siklus tata surya berakhir kita awali dengan sasih Kedasa (Kedas langite musim layangan) angin bertiup dari arah Gneya/tenggara sehingga mulailah musim kemarau. Yang baik untuk melakukan Yadnya mulai dari Pitra yadnya, Manusia yadnya dan dewa yadnya pas pada sasih kapat. Clik gambar untuk melihat evident bencana.
Semoga Rahayu.
Om Santih, Santih, Santih Om
Comments
Post a Comment