Ringkasan Berbagai Pertanda Kemunculan Sabda Palon dan Ramayan Jayabaya

Om Swastiastu,

Bagi umat sedharma pasti sudah pernah mendengar tentang Sabda Palon dan Ramayan Jayabaya. Ya keduanya saling berkaitan dengan proses kebangkitan Agama Budhi (Siwa-buda, Hindu) di Nusantara. Dalam berbagai forum disampaikan bagaimana proses kebangkitan Hindu Nusantara.

Tentang kebangkitan Hindu Nusantara, saya akan memberikan pandangan beberapa baris kalimat saja. Jika diambil dari konteks kekinian, menurut saya kebangkitan Hindu nusantara bukanlah semua umat di Nusantara ini nantinya beragama Hindu, melainkan bangkitnya ajaran-ajaran leluhur yang diterapkan pada kejayaan Majapahit.

Ajaran-ajaran tersebut jika dilihat pada Agama-agama yang ada di Nusantara, hanya Hindu lah yang masih memegang teguh konsep yang persis seperti di jaman Majapahit.

Sabda Palon mengatakan bahwa ajaran Budhi akan bangkit kembali pada tanda-tanda yang telah disebutkan. Coba kalian perhatikan sekarang, banyak Agama/aliran kepercayaan yang lebih mementingkan kemanusiaan, keberlangsungan alam dll yang positif lainnya. Contohnya bisa kita ambil : Sudah Wiwitan, bisa kalian lihat dari upacara Ngertakeun Bumi Lamba, Aliran/aliran di Jawa, Munculnya isu untuk mengosongkan kolom KTP. Sudut pandang saya terhadap kolom KTP ini adalah mulai diakuinya kepercayaan-kepercayaan yang sudah ada di nusantara sebelum Agama-agama besar masuk, dan lainnya.

Itu membuktikan memang benar apa yang dikatakan oleh Sabda Palon bahwa Ajaran Budhi akan kembali bangkit pada saatnya nanti, dan sekarang itu sudah mulai, perhatikan saja disekeliling kalian, Agama nusantara (kepercayaan-kepercayaan asli nusantara) sudah mulai muncul/diakui, munculnya pemimpin-pemimpin yang bagus, tidak rasis, merangkul semua dan pro rakyat dan banyak tanda- tanda lainnya

Dan menurut saya juga, agama-agama yang sekarang sudah ada akan menyadari konsep Ketuhanan yang sesungguhnya, bukan hanya biar koar-koar menjelakan Agama/kepercayaan orang lain, Mereka yang tidak sadar akan konsep Ketuhanan sesungguhnya akan musnah.

SABDA PALON

Saya pernah berbincang-bincang dengan seorang yang mempunyai spiritual tinggi. Saat itu saya berbincang-bincang tentang Kebangkitan Hindu Nusantara dan Sabda Palon. Bliau mengatakan Sabda Palon sudah muncul, dia pernah melihatnya pada saat dia Sembahyang di Pura Besakih, Sabda Palon terlihat disana. Saya percaya denganya karna dia memiliki ilmu spiritual yang tinggi dan merupakan bakta Siwa. Semoga saja ini merupakan pertanda yang menjadi awal bangkitnya Hindu Nusantara, karna saya yakin sekali pasti kita semua rindu akan ajaran Majapahit yang luhur itu.

Ini saya rangkum beberapa pertanda kemunculan Sabda Palon

  1. Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda..
  2. Tanah Jawa berkalung besi.
  3. Perahu berlayar di ruang angkasa.
  4. Sungai kehilangan lubuk.
  5. Pasar kehilangan dengungan suara..
  6. Itulah pertanda jaman Jayabaya telah mendekat.
  7. Bumi semakin lama semakin mengerut..
  8. Sejengkal tanah dikenai pajak.
  9. Kuda suka makan sambal.
  10. Orang perempuan berpakaian lelaki..
  11. Itu pertanda orang akan mengalami jaman berbolak-balik..
  12. Banyak janji tidak ditepati..
  13. Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri.
  14. Orang-orang saling lempar kesalahan.
  15. Tak peduli akan hukum Tuhan yang jahat dijunjung-junjung.
  16. Yang suci (justru) dibenci.
  17. Banyak orang hanya mementingkan uang.
  18. Lupa jati kemanusiaan.
  19. Lupa sanak lupa saudara.
  20. Banyak ayah lupa anak.
  21. Banyak anak berani melawan ibu.
  22. Menantang ayah.
  23. Saudara dan saudara saling khianat.
  24. Keluarga saling curiga..
  25. Kawan menjadi lawan.
  26. Banyak orang lupa asal-usul.
  27. Hukuman yang dijatuhkan Raja, tidak adil
  28. Banyak pembesar jahat dan ganjil
  29. Banyak ulah-tabiat ganjil
  30. Orang yang baik justru tersisih.
  31. Banyak orang kerja halal justru malu.
  32. Lebih mengutamakan menipu.

JAYABAYA

Berikut ini saya rangkum beberapa pertanda Ramalan Jayabaya akan muncul yang ada hubungannya dengan kebangkitan Ajaran Hindu Nusantara

  1. Lupa hikmah kebaikan
  2. Malas menunaikan kerja.
  3. Inginnya hidup mewah.
  4. Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka.
  5. Si benar termangu-mangu.
  6. Si salah gembira ria.
  7. Si baik ditolak ditampik.
  8. Si jahat naik pangkat.
  9. Yang mulia dilecehkan
  10. Yang jahat dipuji-puji.
  11. Perempuan hilang malu.
  12. Laki-laki hilang perwira
  13. Banyak laki-laki tak mau beristri.
  14. Banyak perempuan ingkar pada suami.
  15. Banyak ibu menjual anak.
  16. Banyak perempuan menjual diri.
  17. Banyak orang tukar pasangan.
  18. Perempuan menunggang kuda..
  19. Laki-laki naik tandu.
  20. Banyak orang berdagang ilmu.
  21. Banyak orang mengaku diri.
  22. Di luar putih di dalam jingga.
  23. Mengaku suci, tapi palsu belaka.
  24. Banyak tipu banyak muslihat.
  25. Banyak hujan salah musim.
  26. Banyak perawan tua..
  27. Banyak janda melahirkan bayi.
  28.  Banyak anak lahir mencari bapaknya.
  29. Agama banyak ditentang.
  30. Perikemanusiaan semakin hilang.
  31. Rumah suci dijauhi.
  32. Rumah maksiat makin dipuja.
  33. Di mana-mana perempuan lacur
  34. Banyak terkutuk
  35. Banyak pengkhianat.
  36. Anak makan bapak.
  37. Saudara makan saudara.
  38. Kawan menjadi lawan.
  39. Guru dimusuhi.
  40. Tetangga saling curiga.
  41. Angkara murka semakin menjadi-jadi.
  42. Barangsiapa tahu terkena beban.
  43. Sedang yang tak tahu disalahkan.
  44. Kelak jika terjadi perang.
  45. Datang dari timur, barat, selatan, dan utara.
  46. Banyak orang baik makin sengsara..
  47. Sedang yang jahat makin bahagia.
  48. Ketika itu burung gagak dibilang bangau.
  49. Orang salah dipandang benar.
  50. Pengkhianat nikmat.
  51. Durjana semakin sempurna.
  52. Orang jahat naik pangkat.
  53. Orang yang lugu dibelenggu.
  54. Orang yang mulia dipenjara..
  55. Yang curang berkuasa.
  56. Yang jujur sengsara.
  57. Penjudi banyak merajalela.
  58. Banyak barang haram..
  59. Banyak anak haram..
  60. Perempuan melamar laki-laki.
  61. Laki-laki memperhina derajat sendiri.
  62. Banyak barang terbuang-buang.
  63. Banyak orang lapar dan telanjang.
  64. Pembeli membujuk penjual.
  65. Si penjual bermain siasat.
  66. Mencari rizki ibarat gabah ditampi.
  67. Siapa tangkas lepas.
  68. Siapa terlanjur menggerutu.
  69. Si besar tersasar.
  70. Si kecil terpeleset.
  71. Si congkak terbentur.
  72. Si takut, mati.
  73. Si nekat mendapat berkat.
  74. Si hati kecil tertindih
  75. Yang ngawur makmur
  76. Yang berhati-hati merintih.
  77. Yang main gila menerima bagian..
  78. Si tani diikat.
  79. Si bohong menyanyi-nyanyi
  80. Raja ingkar janji, hilang wibawanya.
  81. Pegawai tinggi menjadi rakyat.
  82. Rakyat kecil jadi priyayi.
  83. Yang curang jadi besar.
  84. Yang jujur celaka.
  85. Banyak rumah di punggung kuda.
  86. Orang makan sesamanya.
  87. Anak lupa bapa.
  88. Orang tua lupa ketuaan mereka.
  89. Jualan pedagang semakin laris.
  90. Namun harta mereka makin habis.
  91. Banyak orang mati lapar di samping makanan.
  92. Banyak orang berharta tapi hidup sengsara.
  93. Yang gila bisa bersolek.
  94. Si bengkok membangun mahligai.
  95. Yang waras dan adil hidup merana dan tersisih.
  96. Terjadi perang di dalam.
  97. Terjadi karena para pembesar banyak salah faham.
  98. Kejahatan makin merajalela.
  99. Penjahat makin banyak.
  100. Yang baik makin sengsara.
  101. Banyak orang mati karena perang.
  102. Karena bingung dan kebakaran..
  103. Si benar makin tertegun.
  104. Si salah makin sorak sorai.
  105. Banyak harta hilang entah ke mana.
  106. Banyak pangkat dan derajat lenyap entah mengapa.
  107. Banyak barang haram, banyak anak haram.
  108. Beruntunglah si lupa, beruntunglah si sadar.
  109. Tapi betapapun beruntung si lupa.
  110. Masih lebih beruntung si waspada.
  111. Angkara murka semakin menjadi.
  112. Di sana-sini makin bingung.
  113. Pedagang banyak rintangan.
  114. Banyak buruh melawan majikan.
  115. Majikan menjadi umpan.
  116. Yang bersuara tinggi mendapat pengaruh
  117. Si pandai direcoki. Si jahat dimanjakan.
  118. Orang yang mengerti makan hati.
  119. Hartabenda menjadi penyakit
  120. Pangkat menjadi pemukau.
  121. Yang sewenang-wenang merasa menang
  122. Yang mengalah merasa serba salah.
  123. Ada raja berasal dari orang beriman rendah.
  124. Maha menterinya benggol judi
  125. Yang berhati suci dibenci
  126. Yang jahat dan pandai menjilat makin kuasa.
  127. Pemerasan merajalela.
  128. Pencuri duduk berperut gendut.
  129. Ayam mengeram di atas pikulan.
  130. Pencuri menantang si empunya rumah.
  131. Penyamun semakin kurang ajar.
  132. Perampok semua bersorak-sorai.
  133. Si pengasuh memfitnah yang diasuh
  134. Si penjaga mencuri yang dijaga.
  135. Si penjamin minta dijamin.
  136. Banyak orang mabuk doa.
  137. Di mana-mana berebut menang.
  138. Angkara murka menjadi-jadi.
  139. Agama ditantang.
  140. Banyak orang angkara murka.
  141. Membesar-besarkan durhaka.
  142. Hukum agama dilanggar.
  143. Perikemanusiaan diinjak-injak.
  144. Tata susila diabaikan
  145. Banyak orang gila, jahat dan hilang akal budi.
  146. Rakyat kecil banyak tersingkir.
  147. Karena menjadi kurban si jahat si laknat.
  148. Lalu datang Raja berpengaruh dan punya prajurit.
  149. Lebar negeri seperdelapan dunia.
  150. Pemakan suap semakin merajalela.
  151. Orang jahat diterima.
  152. Orang suci dibenci.
  153. Timah dianggap perak.
  154. Emas dibilang tembaga
  155. Gagak disebut bangau.
  156. Orang berdosa sentausa.
  157. Rakyat jelata dipersalahkan.
  158. Si penganggur tersungkur.
  159. Si tekun terjerembab.
  160. Orang busuk hati dibenci.
  161. Buruh menangis..
  162. Orang kaya ketakutan.
  163. Orang takut jadi priyayi.
  164. Berbahagialah si jahat.
  165. Bersusahlah rakyat kecil.
  166. Banyak orang saling tuduh.
  167. Ulah manusia semakin tercela.
  168. Para raja berunding negeri mana yang dipilih dan disukai.
  169. Orang Jawa tinggal separo.
  170. Belanda-Cina tinggal sepasang.
  171. Banyak orang kikir, banyak orang bakhil.
  172. Si hemat tidak mendapat bagian.
  173. Yang mendapat bagian tidak berhemat.
  174. Banyak orang berulah dungu.
  175. Banyak orang limbung.
  176. Lambat-laun datanglah kelak terbaliknya jaman.

Itulah isi Ramalan Jayabaya. Banyak ramalannya yang sudah menjadi kenyataan, namun ada juga beberapa yang belum muncul dalam kehidupan sehari-hari.

Kelak setelah 500 tahun akan kembali agama Budhi lagi (maksudnya Kawruh Budi), saya sebar di seluruh tanah Jawa Bali,  kelak waktunya paling sengsara di tanah Jawa ini pada tahun: Lawon Sapta Ngesthi Aji, Hujan tidak tepat waktunya. Angin besar menerjang sehingga pohon-pohon roboh semuanya. Sungai meluap banjir sehingga bila dilihat persis lautan pasang, seperti lautan meluap airnya naik ke daratan.


Semoga Ajaran Hindu Nusantara kembali bangkit dan membawa kedamaian di Bumi Pertiwi kita kembali seperti Bagaimana Majapahit membuatnya dahulu.

Salam Rahayu. Om Santih, Santih, Santih OM

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Kelahiran Dewi Satyawati Dan Maharesi Wyasa (Serta Kisah Satyawati Sang Pemantik Perang Bharatayudha)

Kisah Radha Dan Krisna

Mengenal Sosok Kamsa/Kangsa/Kans Musuh Pertama Sri Krisna